Hadiah…oh hadiah…
Alhamdulillah….. segala puji bagi Alloh yang telah melimpahkan rejeki kepada hamba-hamba_Nya.
Ini kedua kalinya mendapat hadiah roda dua. Dapat motor lagi? Ah, bukan motor sih. Tapi sepeda pancal. Untuk anakanak. Kok heboh banget gitu cuma sepeda pancal? Ya iyalah, ini terasa special karena lomba ini mengikutsertakan Zaidan juga. Dan dia juga merasa ikut berlomba.
Beberapa waktu lalu, ada lomba menulis cerita tentang prestasi buah hati dan disertai foto. Dengan semangat Zaid mau difoto juga dan dengan semangat –ah bisa dibilang ngebut sih—istri saya menulis cerita. Karena posting di detik-detik terakhir deadline lomba.
Maka setelah menunggu agak lama, saat membuka email dan mendapat pemberitahuan menang, berpelukanlah Zaid dan istri saya. Apalagi saat menerima surat lewat pos untuk melengkapi administrasi pemenang, Istri saya paling semangat. “ini akan menjadi hadiah ulang tahunnya” katanya.
Wah bener juga nih, bulan ini kan Zaidan ulang tahun. Kami memang tak pernah merayakan. Cukup dia tahu saja kalau tanggal itu adalah hari lahirnya, dan sejak hari itu usinya bertambah satu tahun. Lalu berdoa untuknya.
Dan ketika hadiah itu benar-benar datang beberapa hari yang lalu, rasanya bersyukur banget.alhamdulillah. rasanya senengnya tidak jauh beda dengan saat mendapat motor.
“jangan ngeremehin emak-emak yang fesbukan, mas” kata istri saya.
“Bukankah berawal dari fesbuk aku bisa jualan buku dan punya buku antologi emak-emak fesbuker mencari cinta? Dan buku Antologi Crazy moment? Juga antologi charity for Indonesia-hapuslah air matamu.” kata istriku dengan gaya khasnya.aku tersenyum.
“iya, iya…dan sekarang dapat sepeda.” Aku menambahi.
Alloh menebar banyak rejeki. Tapi rejeki memang harus dicari, jarang dia datang sendiri. Tentunya dengan cara yang benar dan membawa berkah dan itu salah satu usaha istriku untuk membahagiakan anak
Ini kedua kalinya mendapat hadiah roda dua. Dapat motor lagi? Ah, bukan motor sih. Tapi sepeda pancal. Untuk anakanak. Kok heboh banget gitu cuma sepeda pancal? Ya iyalah, ini terasa special karena lomba ini mengikutsertakan Zaidan juga. Dan dia juga merasa ikut berlomba.
Beberapa waktu lalu, ada lomba menulis cerita tentang prestasi buah hati dan disertai foto. Dengan semangat Zaid mau difoto juga dan dengan semangat –ah bisa dibilang ngebut sih—istri saya menulis cerita. Karena posting di detik-detik terakhir deadline lomba.
Maka setelah menunggu agak lama, saat membuka email dan mendapat pemberitahuan menang, berpelukanlah Zaid dan istri saya. Apalagi saat menerima surat lewat pos untuk melengkapi administrasi pemenang, Istri saya paling semangat. “ini akan menjadi hadiah ulang tahunnya” katanya.
Wah bener juga nih, bulan ini kan Zaidan ulang tahun. Kami memang tak pernah merayakan. Cukup dia tahu saja kalau tanggal itu adalah hari lahirnya, dan sejak hari itu usinya bertambah satu tahun. Lalu berdoa untuknya.
Dan ketika hadiah itu benar-benar datang beberapa hari yang lalu, rasanya bersyukur banget.alhamdulillah. rasanya senengnya tidak jauh beda dengan saat mendapat motor.
“jangan ngeremehin emak-emak yang fesbukan, mas” kata istri saya.
“Bukankah berawal dari fesbuk aku bisa jualan buku dan punya buku antologi emak-emak fesbuker mencari cinta? Dan buku Antologi Crazy moment? Juga antologi charity for Indonesia-hapuslah air matamu.” kata istriku dengan gaya khasnya.aku tersenyum.
“iya, iya…dan sekarang dapat sepeda.” Aku menambahi.
Alloh menebar banyak rejeki. Tapi rejeki memang harus dicari, jarang dia datang sendiri. Tentunya dengan cara yang benar dan membawa berkah dan itu salah satu usaha istriku untuk membahagiakan anak
Post a Comment